Ini Ternyata Penyebab Timnas Kalah versus Thailand Tadi Malam
Di pertandingan Tim nasional Indonesia versus Thailand tadi malam dalam partai final Piala AFF leg 1, timnas harus menelan hasil pahit. Evan Dimas dkk harus takluk dari tim Gajah Putih dengan skor telak 4-0. Dan tidak dimungkiri, di laga tersebut, Tim Garuda benar-benar mendapatkan serangan bertubi-tubi laksana bah yang sulit dihadang.
Ada banyak alasan mengapa tim Garuda harus takluk dengan skor besar. Padahal di laga-laga sebelumnya, justru Indonesia begitu digdaya menghancurkan lawannya termasuk menghancurkan musuh bebuyutan Malaysia dengan skor telak 4-1. Nah, alasan tersebut yang akan dijelaskan di bawah ini. Silakan disimak ini ulasannya:

1. Ikut Arus Permainan Lawan
Tidak dimungkiri, permainan Thailand tadi malam benar-benar impresif. Gaya tiki taka yang diterapkan sangat sukses dengan memanfaatkan kecepatan para pemain. Mereka pun tidak banyak memegang bola di kaki melainkan memainkan passing pendek dari kaki ke kaki dengan durasi satu kali sentuhan saja.
Sayangnya, Indonesia ikut arus dengan gaya permainan tersebut. Egi dkk tidak mencoba untuk mendelay dengan cara banyak memainkan bola dengan memanfaatkan luar lapangan. Seharusnya mereka tidak terpengaruh untuk mengirim umpan langsung ke jantung pertahanan. Melainkan bermain umpan panjang di sisi tengah agar bola tidak jatuh ke kaki lawan.
2. Mental Juara yang Masih Rendah
Hingga pertandingan tadi malam (29/12) Indonesia telah 6 kali masuk partai final AFF dan 5 kali masuk final hanya mampu menempati posisi Runner Up. Uniknya, sebagian besar kekalahan diderita dari Thailand di partai final. Dengan head to head semacam ini, seharusnya mental juara tim Garuda harus bangkit. Bahkan tidak berlebihan kalau laga tersebut disebut perang yang harus dimenangkan sampai titik darah penghabisan.
Di atas kertas memang Thailand bukan lawan Indonesia apalagi dari segi peringkat FIFA juga masih kalah beberapa tingkat. Namun, harus diingat, Indonesia memiliki filosofi “bambu runcing mengalahkan meriam” yang menjadi testimoni kekuatan Indonesia akan muncul dan dahsyat ketika berada di bawah tekanan yang hebat. Seharusnya 5 kali menjadi runner up adalah keniscayaan kalau tahun ini Indonesia harus juara.
3. Naluri Gol Striker yang Lemah
Jika menonton pertandingan tadi malam, terlihat dengan jelas kalau naluri gol striker Indonesia masih lemah. Ini bukan argumen kosong belaka karena faktanya di laga tersebut ada dua peluang yang seharusnya 99% bisa dikonversi menjadi gol. Sayangnya, peluang pertama hanya melambung di atas mistar gawang, sedangkan peluang kedua masih menyentuh kaki penjaga gawang Thailand yang salah langkah.
Naluri gol dan ketenangan inilah yang harus diperhatikan oleh pelatih Indonesia di laga kedua nanti. Dan ini merupakan syarat penting bagi seorang striker di depan. Tanpa dua hal tersebut, serangan seindah apapun yang dibangun oleh pemain tengah dan gelandang sayap tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.
4. Fisik Pemain yang Kelelahan
Alasan kekalahan tim nasional Indonesia versus Indonesia di final Piala AFF leg 1 tadi malam yang terakhir disebabkan oleh fisik pemain yang kelelahan. Sebab, Evan Dimas dkk dipaksa bermain selama 120 menit di laga sebelumnya pasca mengalahkan tim Tuan Rumah Singapura dengan skor 4-2. Alhasil fisik Indonesia dikuras dengan waktu rehat yang singkat.
Mungkin masalahnya akan lain kalau ada sistem Sudden Death di perpanjangan waktu. Sebab, ketika Indonesia melawan Singapura, striker sudah mencetak gol di dua menit pertama. Nah di sistem ini, perpanjangan waktu harusnya sudah selesai dan pemenangnya adalah Indonesia. Sayang sistem gugur ini tidak digunakan, sehingga Indonesia masih berjuang hingga 30 menit perpanjangan.
Apapun alasan kekalahan tim nasional Indonesia tadi malam, semoga di leg ke-2 nanti, tim nasional bisa kembali bangkit. Memang di atas kertas sangat sulit apalagi Thailand benar-benar tampil impresif. Namun, kalau Thailand lebih memilih bertahan seperti ketika laga versus Vietnam di partai semi final leg ke-2, maka Indonesia memiliki kesempatan untuk mengurung pertahanan Thailand dan mencuri peluang.