Garam himalaya merupakan garam yang berasal dari kaki pegunungan Himalaya, Pakistan. Garam Himalaya populer di Indonesia karena diklaim memiliki banyak khasiat dibandingkan garam biasa. Apabila dikonsumsi dengan takaran berlebihan, garam Himalaya memiliki efek berbahaya bagi tubuh. Berikut bahaya garam Himalaya apabila dikonsumsi berlebih.
1. Menyebabkan tubuh kekurangan yodium
Kandungan yodium dalam garam Himalaya tidak sebanyak garam biasa. Sehingga hal ini mampu memicu tubuh menjadi kekurangan yodium. Padahal, yodium sangat penting untuk kesehatan kinerja kelenjar tiroid hingga metabolisme sel. Sebaliknya, kekurangan yodium bisa menyebabkan Anda terkena penyakit gondok atau pembengkakan kelenjar tiroid pada leher.
2. Memicu penyakit darah tinggi
Pada tahun 2019, permen garam Himalaya sempat populer di Malaysia. Bahkan permen garam tersebut memiliki rasa buah-buahan. Dengan klaim berkhasiat menyembuhkan segala penyakit, permen garam ini mendadak meledak di pasaran. Padahal, mengkonsumsi permen dengan kadar sodium yang tinggi bisa memicu penyakit darah tinggi.
Seorang ahli nutrisi, Mohd Khairul Azuan, dalam status Facebooknya memaparkan bahwa permen garam tersebut mampu meningkatkan kadar sodium dalam tubuh. Padahal dalam sehari manusia memiliki batasan untuk mengkonsumsi garam. Kalau ditambah dengan permen garam tersebut maka bisa jadi kadar sodium dalam tubuh menjadi berlebihan hingga memicu penyakit darah tinggi.
3. Memperlambat kerja ginjal dan jantung
Garam Himalaya terbukti mengandung banyak natrium yang apabila dikonsumsi terlalu banyak akan memperlambat kinerja ginjal dan jantung. Ginjal akan mengeluarkan natrium yang melebihi batas kebutuhan tubuh melalui urine. Hal ini tentunya membuat ginjal kewalahan karena harus bekerja menyingkirkan natrium berlebih yang Anda konsumsi.
Karena jika tidak, natrium akan menumpuk pada sel-sel tubuh dan menyebabkan volume air dalam tubuh meningkat dan jantung terpaksa harus memompa lebih keras. Sehingga apabila terlalu banyak mengkonsumsi garam Himalaya bisa menyebabkan penyakit ginjal, darah tinggi, stroke hingga jantung.
4. Obesitas
Bahaya garam Himalaya lainnya ialah obesitas. Penyakit ini tak hanya dipicu karena mengkonsumsi banyak gula, namun mengkonsumsi banyak garam juga bisa menyebabkan obesitas. Penelitian menyebutkan bahwa mengkonsumsi garam sejumlah 1 gram lebih banyak dibandingkan kebutuhan tubuh biasanya, maka risiko terkena obesitas meningkat hingga 25 persen.
Padahal klaim mengkonsumsi garam Himalaya mampu menurunkan risiko obesitas, tetapi apabila dikonsumsi dengan jumlah takaran yang tak wajar dan berlebihan tentunya tak baik untuk kesehatan.
5. Risiko penyakit lainnya
Mengkonsumsi garam Himalaya berlebihan dapat meningkatkan risiko kerusakan hati, osteoporosis hingga penyakit autoimun seperti lupus, sclerosis dan psoriasis. Untuk menghindari risiko berbahaya tersebut, sebaiknya Anda mulai memperhatikan takaran konsumsi gula dalam sehari yang baik untuk tubuh.
Pada orang dewasa, disarankan untuk mengkonsumsi garam di bawah 2300 miligram per hari atau tidak boleh lebih dari satu sendok teh setiap harinya. Sedangkan bagi Anda yang mengidap penyakit hipertensi, harus mengurangi jatah harian konsumsi garam dari orang normal menjadi di bawah 1500 miligram per hari atau setengah sendok teh per hari.
6. Jangan mudah percaya dengan klaim tertentu
Banyak masyarakat memilih untuk mengkonsumsi garam Himalaya untuk mendapatkan manfaat kesehatan terutama sebagai cara untuk melangsingkan tubuh. Padahal, penelitian yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI) menyebut bahwa hingga kini garam HImalaya belum terbukti memiliki khasiat kesehatan seperti yang diklaim selama ini.
Bahkan, garam Himalaya memiliki kandungan yang hampir mirip dengan garam biasa. Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, jantung, ginjal harus benar-benar memperhatikan takaran konsumsi garam Himalaya agar bahaya garam Himalaya tidak Anda rasakan.
Comments