Hemoglobin (Hb) adalah protein kompleks yang terdapat dalam darah dan memiliki peran penting dalam mengangkut oksigen ke berbagai bagian tubuh. Kekurangan kadar hemoglobin selama kehamilan dapat menyebabkan anemia.
Berapa kadar hemoglobin normal untuk ibu hamil?
Apa konsekuensi kadar hemoglobin rendah atau berlebihan selama kehamilan? Mari kita eksplorasi jawabannya.
Kadar Hemoglobin Normal pada Ibu Hamil Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kadar hemoglobin yang disarankan untuk ibu hamil sebaiknya di atas 11 g/dL.
Pedoman dari British Society of Hematology menentukan bahwa batas normal hemoglobin untuk ibu hamil adalah 110 g/L pada trimester pertama, 105 g/L pada trimester kedua dan ketiga, serta 100 g/L pada masa nifas.
Saat melahirkan, ibu hamil mungkin mengalami penurunan kadar hemoglobin karena kehilangan banyak darah. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk menjaga kadar hemoglobin tetap normal selama kehamilan guna mencegah penurunan yang drastis saat melahirkan.
Penyebab Penurunan Kadar Hb Saat Hamil
Kadar hemoglobin dapat mengalami penurunan selama kehamilan, di mana level hemoglobin sebesar 10,5 g/dL pada awal kehamilan bahkan dapat dianggap normal.
Penurunan kadar hemoglobin dapat terjadi karena kadar plasma darah yang meningkat dibandingkan dengan sel darah merah selama kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin hingga mencapai 10,5 g/dL.
Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan kadar hemoglobin rendah pada ibu hamil meliputi:
- Volume darah plasma meningkat saat kehamilan (hemodilusi): Peningkatan volume darah plasma selama kehamilan dapat mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin.
- Konsumsi makanan rendah zat besi: Pola makan yang kurang mengandung zat besi dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan akibatnya menurunkan kadar hemoglobin.
- Riwayat Hb rendah sebelum hamil: Jika ibu hamil memiliki riwayat kadar hemoglobin rendah sebelum hamil, maka kemungkinan mengalami penurunan hemoglobin saat hamil dapat lebih tinggi.
- Gangguan penyerapan zat besi: Adanya gangguan dalam penyerapan zat besi oleh tubuh juga dapat berkontribusi pada penurunan kadar hemoglobin.
- Jarak waktu antara kehamilan pertama dan kedua yang pendek: Jarak waktu yang singkat antara kehamilan pertama dan kedua juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya penurunan kadar hemoglobin saat hamil.
Bahaya Kadar Hemoglobin Rendah pada Ibu Hamil
Kadar hemoglobin yang berada di bawah 10,5 g/dL dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi ibu hamil. Oleh karena itu, menjaga kadar Hb tetap normal selama kehamilan menjadi sangat penting, seperti dengan mengonsumsi suplemen zat besi berdasarkan saran dokter.
Berikut adalah beberapa dampak negatif kadar Hb rendah pada ibu hamil:
- Mudah lelah: Kekurangan hemoglobin dapat menyebabkan ibu hamil merasa cepat lelah dan kekurangan energi.
- Sering pusing selama hamil: Kadar hemoglobin rendah dapat berkontribusi pada sensasi pusing yang lebih sering terjadi selama kehamilan.
- Kulit dan bibir pucat: Kurangnya hemoglobin dapat mengakibatkan warna kulit dan bibir yang pucat.
- Sesak napas bahkan saat beristirahat: Kadar hemoglobin yang rendah dapat mempengaruhi kapasitas darah untuk mengangkut oksigen, menyebabkan sesak napas bahkan saat istirahat.
- Peningkatan detak jantung: Tubuh mungkin merespon kadar hemoglobin rendah dengan peningkatan detak jantung untuk mengkompensasi kurangnya oksigen.
- Tangan dan kaki yang sering kedinginan: Kurangnya hemoglobin dapat mempengaruhi sirkulasi darah, menyebabkan tangan dan kaki terasa lebih sering kedinginan.
- Kuku rapuh dan mudah patah: Hemoglobin yang rendah dapat memengaruhi kesehatan kuku, membuatnya menjadi rapuh dan mudah patah.
Jika kadar hemoglobin turun hingga mencapai 6 g/dL, ibu hamil dapat mengalami angina. Gejala angina pada ibu hamil melibatkan nyeri hebat di dada yang dapat menjalar ke lengan, bahu, dan leher, disebabkan oleh kekurangan aliran darah ke jantung.
Tips menjaga HB saat Hamil
Untuk menjaga tingkat hemoglobin tetap normal selama kehamilan, disarankan agar ibu hamil secara rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Pastikan juga untuk mengonsumsi suplemen kehamilan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter.
Selain itu, berikut adalah asupan yang diperlukan untuk menjaga kadar hemoglobin pada ibu hamil:
- Makanan tinggi zat besi: Sertakan makanan yang kaya akan zat besi dalam diet, seperti daging, ayam, dan telur, karena zat besi merupakan komponen penting dalam pembentukan hemoglobin.
- Makanan tinggi asam folat: Konsumsilah makanan yang mengandung asam folat, seperti sayur hijau dan kacang-kacangan, karena asam folat berperan dalam produksi sel darah merah.
- Buah-buahan tinggi vitamin C: Pilihlah buah-buahan yang kaya akan vitamin C, karena vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
- Suplemen asam folat dan zat besi: Minumlah suplemen asam folat dan zat besi sesuai dengan anjuran dokter kandungan. Suplemen ini dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan selama kehamilan.
Dengan menjaga pola makan yang seimbang dan mematuhi anjuran dokter, ibu hamil dapat memberikan dukungan yang optimal bagi kesehatan hemoglobin selama masa kehamilan.
Comments