Berbisnis merupakan salah satu cara yang bisa memberikan kontribusi untuk membuka lapangan pekerjaan. Bagi Anda yang baru merintis bisnis, ada baiknya Anda menentukan target pasar Anda, agar produk Anda bisa diterima dan diminati oleh konsumen. Selain itu, dengan melihat target pasar, bisnis Anda semakin bisa bertahan lama. Yuk, simak beberapa informasi mengenai cara riset target market berikut ini
1. Jenis Bisnis dari Peluang
Apabila Anda ingin tahu produk atau jasa apa yang bisa dijadikan untuk berbisnis, Anda harus paham mengenai sifat dari konsumen. Anda harus memahami dengan istilah ‘jangan menentukan konsumen untuk produk Anda, tapi temukanlah produk untuk konsumen Anda’.
Jadi, Anda harus melihat peluang, kira-kira apa yang sedang dibutuhkan oleh para konsumen. Anda juga bisa menerapkan dari sistem yang sudah ada, tinggal memberikan sentuhan inovasi agar kebutuhan konsumen semakin dimudahkan. Apabila Anda sudah menentukan, saatnya Anda menentukan kepada siapa produk Anda akan Anda jajakan. Apakah kepada orang dengan kategori kelas tinggi, kelas menengah atau kelas yang biasa saja?
2. Pengamatan Perkembangan Pasar
Cara riset target market berikutnya adalah mengetahui dengan perkembangan yang ada di pasar. Jika Anda sudah mengetahui mengenai peluang, Anda harus mengamati percepatan produk atau jasa yang membutuhkan repeat order dari masyarakat. Pada langkah ini, Anda bisa membuat produk Anda atau mengenalkan jasa Anda kepada masyarakat untuk pertama kalinya.
3. Tipe Riset Pasar
Setelah Anda melihat peluang dan memutuskan untuk bergerak di bidang atau jenis apa serta mengamati perkembangan pasar, langkah berikutnya Anda bisa melakukan riset pasar. Anda bisa melakukan dengan cara menguji coba produk Anda, menganalisa tingkat kepuasan pelanggan hingga meriset tentang harga.
Anda bisa menggunakan metode untuk mengumpulkan data-data terkait hal itu. Misalnya dengan cara kualitatif, kuantitatif, mengumpulkan data primer, survei, wawancara, fokus grup, observasi, tes produk hingga mengumpulkan data sekunder lainnya yang sekiranya masih ada korelasi. Pastikan juga Anda mendapatkan sumber dari pengumpulan data yang tepat. Misalnya Anda ingin mengembangkan produk untuk anak-anak, maka Anda tidak mungkin memilih sampel data dari kalangan orang dewasa.
4. Analisis Data
Apabila Anda sudah mendapatkan semua data yang Anda inginkan terkait dengan hal sebelumnya, saatnya Anda melakukan analisis data yang telah Anda peroleh. Apabila Anda ingin menganalisis data yang bersifat kuantitatif, Anda bisa menggunakan bantuan software khusus atau dengan bantuan mesin pencari Google. Namun, apabila Anda ingin menganalisis data yang bersifat kualitatif, Anda perlu mengembangkan metode analisa tersendiri, misalnya menggunakan analisa SWOT (Strong, Weakness, Opportunity, Threats) atau analisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
5. Rekomendasi Hasil Riset
Setelah semua langkah telah Anda coba, saatnya Anda mencocokkan semua data dengan analisis Anda. Jika dalam hasil analisis Anda terdapat dan menunjukkan kekurangan terhadap produk atau jasa Anda yang Anda tawarkan, maka Anda bisa melakukan perbaikan untuk memperbaiki kekurangan dari produk atau jasa Anda.
Apabila produk atau jasa tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan target pasar, Anda bisa berinovasi untuk menggantinya dengan hal yang baru atau mengemas dengan cara yang berbeda. Anda harus memutuskan dan mengambil tindakan yang semestinya Anda lakukan berdasarkan hasil data yang telah Anda analisis. Semua langkah mulai dari perencanaan dan pengambilan data yang telah Anda lakukan dan peroleh tidak akan ada gunanya bila tidak ada rekomendasi mengenai hal yang harus Anda putuskan dan lakukan.
Begitulah cara riset target market yang bisa Anda terapkan. Apabila Anda memiliki ide lain terhadap hal itu, boleh Anda coba dan terapkan. Jangan lupa untuk menguji coba pada pasar, agar masyarakat bisa menerima dengan senang hati.
Comments