Search

Jadi Negara Paling Bahagia, Ini Kehidupan Warga di Negara Bhutan

post-title

Negara Bhutan, salah satu negara yang terletak di perbatasan Tiongkok dengan India ini tiba-tiba santer terdengar setelah dinobatkan sebagai negara paling bahagia sedunia. Pernyataan tersebut merupakan hasil dari survei GNH yang mengukur tingkat kebahagiaan masyarakat di Bhutan. Berikut ini hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang kehidupan warga Bhutan.

1. Standar Hidup dan Kesehatan

Survei Gross National Happiness (GNH) pada  tahun 2015 menyebut bahwa 91,2 persen warga Bhutan merasa bahagia bahkan sebagian sangat bahagia karena adanya perbaikan standar hidup, kesehatan, hingga partisipasi warga terhadap kegiatan budaya yang diadakan oleh pemerintahnya. 

Negara yang memiliki luas tak lebih dari seukuran Provinsi Jawa Tengah ini dipimpin menggunakan sistem kerajaan. Diketahui, Raja Bhutan menjamin kesehatan warganya dengan memberikan perawatan medis baik modern atau tradisional secara gratis. Selain itu, menanamkan nilai-nilai kemanusian juga dilakukan oleh pihak kerjaan sejak usia dini. 

2. Pendidikan

Faktor lain yang turut andil dalam kebahagiaan warga di negara Bhutan ialah pendidikan gratis. Tak hanya pendidikan berupa ilmu pengetahuan atau ilmu berhitung saja, pemerintahan Bhutan juga membekali warganya dengan mata pelajaran mengenai pelestarian lingkungan, proses daur ulang, serta sikap saling perhatian terhadap sesama. 

3. Lingkungan

Pada tahun 2013, negara Bhutan mengumumkan bahwa semua warga Bhutan harus menanam tanaman organik yang ramah lingkungan dan mementingkan keselarasan dengan alam. Selain itu, sumber energi di Bhutan juga sangat diperhatikan. 

Bahkan mereka melarang sumber energi yang menyebabkan penurunan kualitas udara alias polusi serta tidak ramah lingkungan. Karenanya Bhutan dinobatkan sebagai negara pertama dengan kandungan karbon negatif yang artinya kualitas di negara tersebut sangat sehat.

Meskipun, Bhutan dalam kehidupan sehari-harinya masih menghasilkan emisi sebanyak 1,5 juta ton karbondioksida namun 60 persen kawasan Bhutan adalah hutan yang mampu menyerap hingga 6 juta ton karbondioksida hingga hasilnya pun negatif dan udara menjadi bersih. 

4. Tingkat Kebahagiaan

Sejak tahun 1980 tingkat harapan hidup di Bhutan meningkat hingga 20 tahun lebih lama dibandingkan harapan hidup di negara-negara lainnya. Sedangkan untuk pendapatan perkapita Bhutan meningkat hingga 450 persen. Sehingga tak heran, Bhutan selalu menempati urutan teratas sebagai negara dengan penduduk paling bahagia di dunia. 

5. Bersyukur dan Hidup Sehat 

Dalam sebuah reportase yang dilakukan oleh seorang jurnalis Indonesia ketika mengunjungi Bhutan, ia melihat warga Bhutan sangat bahagia karena mereka mudah bersyukur. Misalnya, mereka sudah merasa cukup dan bahagia bisa mencicipi secangkir kopi dengan biskuit gabin.

Biskuit dengan rasa dan kualitas standar yang biasa ditemui di pinggir jalan. Namun, di Bhutan biskuit tersebut disuguhkan di restoran berbintang dan cafe. Hal tersebut terjadi karena warga Bhutan merasa apabila biskuit gabin saja sudah cukup untuk apa membeli biskuit jenis lain yang lebih mahal? 

Toh, biskuit tersebut sama-sama akan masuk ke dalam perut. Malahan, biskuit gabin ini menjadi tradisi bagi warga Bhutan sebagai teman minum teh. Warga Bhutan juga selalu mengkonsumsi beras merah sebagai makanan utama sehari-hari yang mana beras merah mengandung banyak serat dan lebih baik untuk pencernaan tubuh.

Selain itu, transportasi yang terbatas membuat warga Bhutan menjadikan jalan kaki sebagai transportasi utama, padahal jalanan di negara tersebut berliku dan harus menaiki ratusan anak tangga. Meski begitu warga di negara Bhutan ini tak mengeluh dan bahkan menikmatinya. Bonusnya adalah tubuh warga  Bhutan menjadi bugar dan lebih sehat. 

Tags:
Profile Picture of Maulinda

About author
Teacher & Counselor
View all posts (23)
Comments
Leave a Reply
Register to Comment
Related Post