Traveler, ada yang sudah pernah ke Flores? Ini merupakan salah satu pulau di Indonesia yang masuk ke dalam kwasa NTT atau Nusa Tenggara Timur. Luas wilayah Flores yang mencapai 14.300 km persegi, selain terdiri dari banyak kabupaten, juga terdiri dari banyak tempat wisata. Bagi kamu yang berencana mengunjungi Flores, berikut ini adalah wisata di Flores yang bisa kamu kunjungi.
Kampung Bena
Kampung Bena adalah salah satu lokasi wisata yang sudah cukup terkenal di kawasan Flores. Tempat ini sering kali dikunjungi oleh para pelancong baik yang berasal dari dalam negeri atau pun dari luar negeri. Lokasinya berada di tengah Flores dan lebih tepatnya lagi ada di Kabupaten Ngada.
Perkampungan ini merupakan salah satu tempat atau kawasan megalitikum yang letaknya ada di puncak bukit serta berlatarkan pemandangan Pegunungan Inerie, sangat alami dan indah.
Di dalam kampung Bena, terdapat 40 rumah yang saling berhadapan dengan pintu pada bagian sisis utara, sedangkan bagian ujungnya ada di sisi utara. Penduduk asli kampung ini adalah suku Bahwa, yang pada umumnya akan bekerja di ladang (untuk laki-laki), sementara bagi para perempuan mereka akan berada di rumah dan menenun kain. Ya, kain di desa ini menjadi andalan masyarakat setempat. Tidak jarang turis yang berkunjung membeli sejumlah kain hasil buah tangan perempuan Kampung Bena.
Oiya, bagi kamu yang menyukai kopi, jangan lupa untuk mencicipi kopi khas Kampung Bena, yaitu kopi Bejawa.
Kampung Waerebo
Selain Kampung Bena, tempat lain yang juga sudah dikenali oleh para pelancong adalah Waerebo. Lokasinya ada di bawah gunung Kabupaten Manggarai. Orang yang datang ke sini biasanya akan menyebut Waerabo sebagai negeri di atas awan lantaran lokasinya yang berada di dataran tinggi.
Kampung ini sering sekali ditutupi kabut, udaranya pun masih sangat dingin dan segar. Namun, kamu jangan mengharapkan ada banyak masyarakat yang tinggal disini ya. Karena hanya ada 7 rumah utama saja yang berdiri di Waerebo.
Kerena lokasinya ada di dataran tinggi, untuk bisa sampai di Waerebo kamu harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki selama 3 sampai 4 jam. Medannya juga cukup menyulitkan, apalagi kalau sedang hujan pasti akan semakin licin. Namun, kalau sudah sampai Waerebo kamu tidak akan menyesal sudah menempuh perjalanan yang begitu jauh, karena kamu akan bisa melihat pemandangan barisan gunung dan menghirup udara yang masih sangat bersih.
Kampung Wologai
Wologai juga merupakan sebuah kampung adat yang ada di Kecamatan Detusoko, Flores. Usia kampung Wologai sudah mencapai lebih dari 800 tahun dan lokasinya ada di tengah lembah serta dikelilingi oleh perbukitan. Belum banyak wisatawan yang mengetahui keberadaan kampun ini. Namun sama halnya seperti kampung-kampung sebelumnya. Kamu akan menemukan tradisi khas dari masyarakat setempat.
Kalau kamu ingin ke Wologai maka harus siap menempuh perjalanan yang cukup jauh yah, karena jaraknya mencapai 37 km dari Kota Ende.
Sedangkan untuk jenis rumahnya, hampir sama dengan rumah adat yang ada di Flores, Wologai juga mempunyai keunikan dari bangunannya. Bentuk rumah kerucut, dengan tata letak bangunan yang melingkar serta bertingkat dan menjulang ke atas, pelatarannya akan semakin sempit karena membentuk kerucut.
Wolojita
Wolojita merupakan kampung adat yang juga sudah dijadikan wisata di Flores dan terkenal dikalangan para pelancong. Keunikan tradisi dari masyarakat kampung Wolojita adalah menjadikan sang tetua adatnya mumi. Jasad masyarakat yang telah meninggal juga mereka simpan di atas pohon. Sedikit ngeri memang, namun menurut mereka ini merupakan sebuah penghormatan pada tetua mereka. Ritual ini mirip dengan yang dilakukan masyarakat Toraja.
Kampung tradisional Ruteng Pu’u
Lokasi kampung tradisional ini adat di Ruteng, Flores Barat, tepatnya ada 4 km jika tempuh dari Ruteng, dan akan memakan waktu 10 menit saja jika menggunakan kendaraan bermotor.
Saat kamu mengunjungi kampung ini, kamu dapat melihat keaslian dari rumah adat Mbaru Niang. Jika beruntung kamu juga bisa menyaksikan secara langsung upacara tradisional yang digelar, dalam rangka wujud syukur pada yang memberikan hidup. Mereka akan menyembelhi kebau atau sapi.
Untuk tata bangunannya juga tidak kalah unik loh! Rumah yang melingkar dengan halaman bulat dan ada altar yang dikeliling oleh batu rapi.
Kampung Adat Gurusina
Kampung adat terakhir yang juga menjadi salah satu tempat favorit pelancong yang menyukai kebudayaan adalah kampung Adat Gurusina. Lokasinya ada di kecamatan Jerebu, tepat 16 km dari Aimer. Kampung ini mirip dengan kampung Bena. Karena lokasinya ada di kawasan Gunung Inerie, para wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat asri dan masih terjaga.
Keunikan bangunan juga dimiliki oleh Gurusina. Untuk rumah utama, akan ada hiasan di atapnya, sedangkan rumah masyarakat lainnya akan ditandai dengan tanduk kebau, dengan jumlah 33 rumah. Alat musik tradisionalnya adalah begho (mirip dengan gitar, dan memiliki 6 senar). Kampung ini juga memiliki usia lebih dari 5000 tahun dan merupakan kampung tertua di kawasan Flores.
Itulah tempat wisata di Flores yang masih sangat kental dengan adat budayanya. Lebih dekat dengan masyarakat Flores akan menyadarkan kita bahwa ternyata Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan wisata serta adat budayanya.
Comments